(source: pinterest) Rantai-rantai roda berputar, berbagai macam bunyi mesin laju bercampur padu—berderu samar di antara kebisingan hiruk pikuk jalan raya pada puncak waktu sibuknya. Sementara itu, di sebuah persimpangan jalan, seorang pemuda tanpa sarung tangan tampak mencengkeram stang kemudinya dengan kuat, badannya berkelok-kelok dengan elok mengikuti alunan irama aspal yang mengarahkannya pada persimpangan-persimpangan lain di kota itu. Sesekali, pemuda itu menggerak-gerakan jemarinya yang lentik ketika ia dan kendaraan kecilnya terhenti di perempatan lampu merah. Atau kalau tidak, tangannya yang usil itu lebih suka menepuk-nepuk kaki orang yang terjulur dari jok penumpang di belakangnya dengan ketukan irama tersendiri. Persis seperti apa yang akan dilakukannya sekarang. “Joan!” suara pekikan dari jok belakang memprotes. Suara perempuan. “Jangan tidur, Ara.” ungkap si pemuda, terkekeh di balik helm full face- nya. “Mana ada aku tidur?” Si pemuda kemudian kembali terfokus pada ...
"Selamat pagi, selamat datang Desember." ucapku di tanggal satu. Ini adalah kisah suatu pagi di bulan Desember yang sama sekali nggak berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Hari ini hari Selasa, tanggal 1 bulan 12 tahun 2020, dan rasanya masih sama seperti tanggal satu bulan kemarin. Selasa yang sekilas tampak serupa seperti selasa minggu kemarin. Pagi hari yang terasa sama seperti pagi-pagi lainnya di bulan-bulan yang kemarin. Biasa-biasa saja.. Membosankan.. Nggak menarik. Huftttt! Padahal semalam mimpiku kelewat indah. Eh, bukan semalam deng, sepagi, hehe. (kebiasaan jelek new normal: tidur pagi setiap hari) Aku mimpi jadi tamu VIP dan dipersilakan duduk di backstage acara Awarding K-Pop Idol, terus aku cap jempol sama personel BTS, aduh rasanya beneran se- real itu dan omg pokoknya bangun tidur aku seneng banget banget banget hshshhhh but OK itu nggak penting sekarang. Sekarang, yang penting kamu coba mendekat deh sebentar. Sini. Aku mau tanya sesuatu. Jadi, Apakah kamu.. m...